12.3.Nilai output dan nilai tambah
Peran UKM di Indonesia dalam bentuk kontribusi output
terhadap pembentukan atau pertumbuhan PDB cukup besar, walaupun tidak sebesar
kontribusinya terhadap penciptaan kesempatan kerja. Kontribusi NO atau NT dari
UK terhadap pembentukan PDB jauh lebih besar dibandingkan kontribusi dari UM.
Akan tetapi, perbedaan ini tidak dikarenakan tingkat produktivitas di UK lebih
tinggi daripada di UM, melainkan lebih di dorong oleh jumlah unit dan L yang
memang jauh lebih banyak di UK dibandingkan di UM (dan UB). Dari data BPS
(statistik Indonesia 2001) mengenai NO dan NT dari UK di sektor industri
manufaktur menurut kelompok industri. Ada beberapa hal yang menarik. Pertama,
NO atau NT bervariasi menurut subsektor, dan yang paling banyak (seperti juga
yang di tunjukkan oleh data dari sumber-sumber lain) terdapat di tiga
subsektor, yakni makanan, minuman, dan tembakau, tekstil dan produk-produknya
(TPT), dan kulit serta produk-produknya, dan kayu beserta produk-produknya,
yang lagi-lagi memberi suatu kesan bahwa IK dan IMI pada umumnya lebih unggul
di ketiga subsektor itu di bandingkan di subsektor-subsektor lainnya. Kedua,
dibeberapa kelompok industri No dan NT dari IMII lebih besar dibandingkan IK.
Sedangkan hasil SUSI 2000 menyajikan data mengenai nilai produksi bruto (NO),
biaya antara, dan upah serta gaji dari usaha tidak berbadan hukum. Terakhir,
data Deperindag menunjukkan bahwa dari NO total dari IDK sekitar 57,3 triliun
rupiah. Tiga subsektor tersebut merupakan pusat konsentrasi dari kegiatan
produksi UK.
SUMBER:
Tambunan, Tulus T.H.
(1996), Perekonomian Indonesia,Jakarta: Ghalia Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar