6/7.7
Faktor-faktor Penyebab Kemiskinan
Secara umum faktor-faktor penyebab kemiskinan secara kategoris
dengan menitikberatkan kajian pada sumbernya terdiri dari dua bagian besar,
yaitu :
1.
Faktor
Internal, yang dalam hal ini berasal dari dalam individu yang mengalami
kemiskinan itu yang secara substansial adalah dalam bentuk kekurangmampuan,
yang meliputi :
a.
Fisik misalnya
cacat, kurang gizi, sakit-sakitan.
b.
Intelektual,
seperti : kurangnya pengetahuan, kebodohan, miskinnya informasi.
c.
Mental
emosional atau temperamental, seperti : malas, mudah menyerah dan putus asa.
d.
Spiritual,
seperti : tidak jujur, penipu, serakah dan tidak displin.
e.
Sosial psikologis, seperti : kurang motivasi,
kurang percaya diri, depresi, stress, kurang relasi dan kurang mampu mencari
dukungan. Universitas Sumatera Utara
f.
Keterampilan,
seperti : tidak memiliki keahlian yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
g.
Asset, seperti
: tidak memiliki stok kekayaan dalam bentuk tanah, rumah, tabungan, kendaran
dan modal kerja.
2.
Faktor
Eksternal, yakni bersumber dari luar diri individu atau keluarga yang mengalami
dan menghadapi kemiskinan itu, sehingga pada suatu titik waktu menjadikannya
miskin, meliputi :
a.
Terbatasnya
pelayanan sosial dasar.
b.
Tidak
dilindunginya hak atas kepemilikan tanah sebagai asset dan alat memenuhi
kebutuhan hidup.
c.
Terbatasnya
lapangan pekerjaan formal dan kurang terlindunginya usaha-usaha sektor infomal.
d.
Kebijakan
perbankan terhadap layanan kredit mikro dan tingkat bunga yang tidak mendukung
serta usaha mikro.
e.
Belum
terciptanya sistem ekonomi kerakyatan dengan prioritas sektor riil masyarakat
banyak.
f.
Sistem
mobilisasi dan pendayagunaan dana sosial masyarakat yang belum optimal, seperti
zakat.
g.
Dampak sosial
negatif dari program penyesuaian struktural (structural adjusment program).
h.
Budaya yang
kurang mendukung kemajuan dan kesejahteraan.
i.
Kondisi
geografis yang sulit, tandus, terpencil atau daerah bencana.
j.
Pembangunan
yang lebih berorientasi fisik material.
k.
Pembangunan
ekonomi antar daerah yang belum merata.
l.
Kebijakan
publik yang belum berpihak kepada penduduk miskin.
SUMBER:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar