TUJUAN KOPERASI

Tujuan koperasi adalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang naju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.

1. MEMAKSIMUMKAN KEUNTUNGAN 


Agar konsep tujuan perusahaan ini lebih mudah dipahami, maka pendekatan yang dilakukan adalah aspek ekonomi manajerial (managerial economics). Seperti diketahui bahwa keuntungan (profit=P) diperoleh dari penerimaan total (total revenue = TR) dikurangi dengan biaya total (total cost = TC). Dengan menggunakan model matematika, hubungan tersebut dapat ditulis sebagai berikut;

 P=TR-TC 
Selanjutnya, penerimaan total (TR) dapat ditulis sebagai berikut;
 TR=QxP 
Dimana Q = jumlah (quantity), P = harga (price)

Perlu diketahui bahwa penerimaan total tergantung dari aktivitas;


  • Penjualan atau penerimaan atas output perusahaan 
  •  Harga
 Ini berarti, bahwa untuk memaksimumkan keuntungan maka variable yang utama diperhatian adalah factor-faktor yang berkaitan dengan penerimaan itu sendiri. Dalam hal ini, maka jumlah dan harga output perusahaan menjadi variable utama. Dilihat dari aspek ini, maka tanggung awab bagian pemasaran (marketing department) adalah sangat dominan dalam mencapai tujuan perusahaan dengan asumsi bahwa harga di pasar adalah bersaing sempurna. Bagian pemasaran harus bekerja keras untuk dapat mengefisienkan biaya-biaya (mengoptimalkan biaya pemasaran). Kemudian, bagian produksi dan personalia (production and personnel department) dapat merangsang penjualan (sales) dengan peningkatan kualitas pelayanan dan pengembangan produk baru (memaksimumkan TR).


2.  MEMAKSIMUMKAN NILAI PERUSAHAAN 

Apabila perusahaan lebih memilih untuk tidak memaksimumkan keuntungan karena hal tersebut bersifat jangka pendek, maka alternative memaksimumkan nilai perusahaan adalah tujuan yang tepat untuk jangka menengah atau jangka panjang. Nilai perusahaan (value of firm) adalah nilai dari laba yang diperoleh dan yang diharapkan pada masa yang akan dating, yang dihitung pada masa sekarang dengan memperhitungkan tingkat resiko dan tingkat bunga yang tepat. Menurut teori perusahaan atau teori investasi, nilai sekarang (net present value) perusahaan ditulis sebagai berikut;





Persamaan di atas memberikan suatu makna dalam menganalisis keputusan manajerial, antara lain bahwa discount rate (r) tergantung atas;

  • Risiko yang diterima perusahaan 
  •  Biaya dari dana/modal pinjaman 
Selanjutnya, dipandang dari tanggung jawab system yang terdapat pada perusahaan tersebut, maka bagian keuangan (finance department) lebih dominan dalam pengaturan ini. Tentunya hal ini saling terkait dan saling mempengaruhi dengan bagian lain, misalnya bagian akuntansi (accounting department) yang dapat memberikan informasi yang akurat atas jumlah penjualan dan biaya. 


3. MEMINUMKAN BIAYA 

Tujuan yang ketiga dari perusahaan secara umum adalah menyangkut efisiensi atau lebih dikenal dengan meminumkan biaya. Secara matematis, rumusan biaya ini dapat diekpresikan sebagai berikut.

TC=FC + VC 

Dimana;
TC = BIAYA TOTAL (total cost)
FC = BIAYA TETAP (fixed cost)
VC = BIAYA VARIABEL (variable cost)

Biaya total (TC) ini tergantung dari;

  • Teknologi produksi yang digunakan perusahaan 
  •  Harga sumber daya yang digunakan perusahaan 

Dilihat dari aspek teori organisasi, tanggung jawab utama dalam meminimasi biaya terletak pada bagian produksi (production department) yang didukung leh bagian personalia (personnel department). Dari ketiga kerangka teori tujuan perushaan tersebut, dapat dilihat factor-faktor yang mana harus diprioritaskan dalam suatu pengembangan organisasi. 


4. MENDEFINISIKAN TUJUAN KOPERASI 

Apa relevansi konsep tujuan perusahaan sebagaimana yang di uraikan sebelumnya terhadap badan usaha koperasi? Tujuan kperasi sebagai perusahaan atau badan usaha tidaklah semata-mata hanya pada orientasi laba (profit oriented), melainkan juga pada orientasi manfaat (benefit oriented). Karena itu, dalam banyak kasus koperasi, manajemen koperasi tidak mengejar keuntungan sebagai tujuan perusahaan karena mereka bekerja didasari dengan pelayanan (service at a cost). Untuk koperasi di Indonesia, tujuan badan usaha koperasi adalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya (UU No. 25/1992 pasal 3). Tujuan ini dijabarkan dalam berbagai aspek program oleh manajemen koperasi pada setiap rapat anggota tahunan. Namun demikian, manajer koperasi mengalami kesulitan dalam menetapkan indicator yang digunakan untuk mengukur nilai manfaat yang teah icapai oleh manajemen. Di satu sisi, fungsi laba tidak begitu dipersoalkan oleh pemilik, tetapi di sisi lain, kaidah-kaidah laba yang diperoleh, misalnya tingkat profitabilitasm return on asset, dan lain-lain tetap digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan. Demikian pula halnya, nilai perusahaan koperasi (value of the cooperative firm) sangat abstrak sehingga sulit dioperasionalkan dalam mengembangkan bisnis yang sesuai dengan tujuan tersebut. Karena itu, apabila kopersi bermaksud memasuki pasar global maka terlebih dahulu harus dirumuskan indicator-indikator tujuan yang sifatnya kuantitatif. Nilai koperasi sebagai badan usaha seyogyanya dapat dihitung kendatipun tidak merunut pada nilai sekarang (present value). Sepanjang tujuan koperasi secara manajerial belum dapat dirumuskan-yang tentunya tidak kontra-produktif dengan ide dasar, nilai-nilai, dan prinsip-prinsip koperasi itu sendiri—maka koperasi akan kesulitan ikut mengambil bagian dalam persaingan pasar global.


SUMBER:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar