14.2 Arus Modal
Masuk
Komite Ekonomi Nasional memperkirakan para
investor dari negara-negara maju masih akan mengalirkan dananya ke
negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
·
Charul Tanjung Bantah Komite Ekonomi Jadi
Tukang Stempel
·
Ancaman Penggelembungan Ekonomi Belum Terbukti
·
Perekonomian Asia Timur Tumbuh Luar Biasa
·
Pengusaha Belum Antisipasi Dampak Perang Korea
·
Pemerintah Belum Berencana Terbitkan Euro Bond
Kondisi ini dinilai akan membuat nilai tukar
rupiah semakin menguat pada 2011 nanti. Diperkirakan rupiah akan stabil dan
menguat di kisaran Rp 8700 - 9200 per dolar. Anggota Komite Ekonomi
Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan masih derasnya arus modal masuk ke Indonesia
ini bukan karena adanya gelembung ekonomi, tapi karena Indonesia memang
dianggap memberi prospek yang baik terhadap para investor. "Tapi
karena prospek Indonesia yang tumbuh lebih cepat," katanya dalam paparan
Prospek Ekonomi Indonesia 2011, di auditorium Bank Mega, Jakarta, Senin (20/12). Indonesia, oleh para investor negara-negara
maju tersebut, dinilai masih akan memberikan imbal hasil yang lebih tinggi
dibandingkan dengan yang ditawarkan negara-negara maju. Ada beberapa faktor yang membuat rupiah akan
terus menguat, pertama ekonomi Indonesia akan tumbuh lebih cepat, adanya
perbaikan peringkat surat utang Indonesia, dan suku bunga di dunia masih belum
akan meningkat secara signifikan, ini karena negara-negara maju masih
memerlukan stimulus dari sisi moneter. Selain itu, bank sentral Amerika Serikat masih
akan melakukan kebijakan quantitative easing atau kebijakan menggelontorkan
uang ke sistem perekonomian pada 2011. The Fed telah menyatakan akan membeli kembali
surat utang pemerintah Amerika di pasar sekunder hingga US$ 600 miliar pada
2011. Akibatnya, suplai dolar di Amerika Serikat dan di pasar dunia akan terus
meningkat. Jakarta - Bank
Indonesia (BI) memproyeksikan arus modal asing akan terus deras masuk sampai
akhir tahun 2010. Setidaknya ada 2 alasan mengapa aliran modal akan tetap masuk
ke Indonesia. "Sepanjang
tahun ini kalau tidak ada sentimen negatif, kecuali di Eropa terjadi seperti
kemarin lagi. Maka arahnya arus modal akan masuk terus masuk," ujar Pjs
Gubernur BI, Darmin Nasution di Gedung Bank Indonesia, Jalan MH Thamrin, Jumat
(25/06/2010).
Darmin
menjelaskan, salah satu faktor derasnya aliran modal ke Indonesia karena pertumbuhan
ekonomi lebih bagus di negara-negara emerging market daripada negara
maju."Disana (negara maju), pertumbuhan ekonomi di Eropa hanya 1 %,
Amerika hanya 3 %. Namun di Asia 6% sampai 8%, ada juga yang 10%. Itu saja
sudah membuat modal tertarik masuk," katanya. Faktor yang kedua, lanjut
Darmin yakni tingkat suku bunga. Saat ini, menurut Darmin, negara-negara Eropa
masih menahan tingkat bunganya di kisaran 1%. "Sementara India diatas 5%, Indonesia
6,5%. Ya datang dia (arus modal)," tuturnya. Menurut Darmin, dua alasan itu sebenarnya sudah
cukup untuk membuat arus modal untuk terus masuk ke Indonesia. Kecuali ada
kasus spesifik seperti yang terjadi di Eropa beberapa waktu lalu. "Lihat
saja kalau ada sentimen negatif pasti lari lagi, karena asing memang mau
menyelamatkan modal," jelas Darmin.
SUMBER:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar