Gengsi, sih.

Pertemuan adalah awal aku mengenal kamu. Ditemukan dari teman ke teman, hingga akhirnya aku dan kamu saling berjabat tangan dan mengucap nama masing-masing, sambil tersenyum dan sedikit melempar muka sinis.

Aku dan kamu dipertemukan dalam keadaan suka pada pandangan pertama. Hingga pada akhirnya, aku dan kamu begitu gengsi untuk memulai sebuah obrolan.

Bila ada kesempatan, aku dan kamu silih mencuri pandang. Bila ketahuan, aku dan kamu melempar senyum dicampur perasaan malu.

Ketika seorang teman memulai obrolan, maka aku dan kamu mencoba saling nyambung dengan sebuah obrolan tadi. Namun, ketika seorang teman tadi beranjak pergi dan hanya ada aku dan kamu, obrolan langsung terhenti. Dengan perasaan dihati, ingin memulai obrolan berdua namun begitu gengsi.

Tidak ada yang salah antara aku dan kamu jika tanpa suka pada pandangan pertama. Semua pasti terlihat biasa saja. Namun suka pada pandangan pertama cukup menghukum keadaan. Hingga aku dan kamu terlihat aneh dan gengsi.


Hingga suatu saat, ini adalah kenangan yang tak mungkin terlupakan.

...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar